Senin, 06 Juni 2011

Untung Mana Emas Batangan atau Perhiasan

Lonjakan harga emas dunia hingga level US$1.300 per ons telah membuat komoditas ini kian menarik. Tak sedikit investor memburu emas lantaran berharap harga akan terus meningkat, meski juga tak sedikit yang khawatir level itu hanya dianggap cuma bubble atau gelembung dimana sewaktu-waktu harganya akan jatuh lagi.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pedagang Emas dan Permata Indonesia (APEPI) Iskandar Husein menilai melambungnya harga emas saat ini tidak bisa dilepaskan dari masih belum stabilnya kondisi ekonomi di negara-negara benua Amerika dan Eropa. Kondisi perbankan masih belum aman dan berisiko besar sehingga banyak investor beralih ke emas.

Menurut dia, harga emas diperkirakan akan terus naik hingga Desember nanti. Meskipun tidak bisa memperkirakan berapa harga maksimal yang bisa ditembus logam mulia ini, namun Iskandar sepakat harga emas kemungkinan akan terus naik dan sulit turun. "Jika tidak naik, harga tetap akan bertahan di kisaran US$1.315 per ons. Di Indonesia, saat ini diperdagangkan di kisaran Rp 350 ribu/gram."

Optimisme bertahannya harga emas di level tertinggi, menurut dia, karena banyak negara besar seperti China yang memupuk  cadangan devisa dalam bentuk emas. Negara-negara ini tentu tidak ingin harga emas jatuh di pasaran. ”Mereka tak mau rugi. Kalau harga turun, mereka langsung umumkan akan beli emas dalam jumlah banyak. Kalau sudah seperti itu, harga emas akan naik lagi,” ungkap Iskandar.

Karena itu, investasi emas dianggap cukup aman, apalagi jika dibandingkan dengan saham. Namun, Iskandar mengingatkan bukan berarti tidak memiliki resiko. Sama seperti investasi properti yang harganya selalu dibilang terus naik, investor emas juga perlu waspada. ”Harga properti seperti tanah memang terus naik. Tapi kalau ada bencana seperti banjir juga tidak bernilai."

Dia memberikan contoh, ketika terjadi krisis, negara seperti China juga akan menggelontor pasar dengan persediaan emas sehingga harga emas bisa rusak. Tetapi turunnya harga emas biasanya tidak berlangsung lama dan cenderung kembali menguat. "Karena itu, investasi dalam bentuk emas lebih cocok untuk investasi jangka panjang, bukan jangka pendek."

Agar bisa untung, Iskandar memberikan tips untuk investasi emas.

Menurut dia, emas batangan lebih menguntungkan untuk berinvestasi dibandingkan emas perhiasan. Nilainya utuh karena tidak menambah biaya desain, tapi memang lebih ribet untuk penyimpanan.

”Bagi mereka yang benar-benar berinvestasi, emas batangan lebih menguntungkan. Kalau bisa yang berat sekaligus antara 50-100 gram karena hitungan per gramnya lebih murah dibandingkan dengan batangan kecil, apalagi dibanding beli emas perhiasan,” ujarnya, Senin (4/10). Selain itu, jika membeli emas batangan kecil, juga dikenai biaya produksi.

Sedangkan, untuk emas perhiasan, harganya memang lebih mahal ketimbang emas batangan. ”Bagi yang modalnya cekak, emas perhiasan juga bisa menjadi pilihan. Apalagi emas perhiasan bisa sekaligus untuk aksesori, bergaya. Kalau yang batangan tidak bisa,” ujar Leo Hadi Loe, Representatif World Gold Council Indonesia.

1. Emas batangan
Investor yang berinvestasi emas akan memilih emas batangan. Emas batangan dianggap sah bila kemurniannya mencapai 22-24 karat. Di Indonesia, emas batangan bisa dibeli di PT Aneka Tambang Tbk divisi Logam Mulia maupun di Perum Pegadaian. Anda bisa bertransaksi online melalui logammulia.com atau menghubungi nomor telepon 021-299 80 900.

Emas batangan terdiri dari bermacam ukuran, mulai dari 25 gram, 50 gram, 100 gram, dan 1 kilogram. Emas dalam bentuk ini sangat cocok untuk sarana Investasi. Di mana pun kapan pun kita ingin menjualnya, nilainya tetap mengikuti standar international.

2. Emas simpananAnda mungkin tidak ingin menyimpan emas fisik di rumah karena risiko pencurian. Karena alasan ini, emas bisa disimpan di safety box di bank maupun yang lain. Atau bila Anda melihat bullionvault.com, perusahaan ini menyediakan transaksi emas sekaligus menyimpannya.

3. Reksa dana emas
Reksa dana emas merupakan cara lain untuk berinvestasi di logam mulia ini. Anda tak perlu benar-benar memegang fisik emas, tapi Anda bisa mengambil manfaatnya.

Reksa dana emas biasanya tidak hanya ditanamkan pada perdagangan emas fisik, tetapi juga melibatkan transaksi saham perusahaan-perusahaan tambang emas. Sebelum menentukan investasi di reksa dana ini, biaya pengelolaan, beban dana, dan nilai aktiva bersih harus dipertimbangkan.
Konsultasikan dulu dengan penasihat keuangan penyedia reksa dana. Reksa dana emas mungkin akan memberikan kestabilan dalam investasi Anda, tapi emas fisik jauh lebih stabil. Namun, di Indonesia, reksa dana emas tampaknya belum cukup populer.

4. Saham pertambangan emas Investor yang ingin berinvestasi emas tanpa memiliki fisik logam juga dapat memilih jenis ini. Anda bisa membeli saham pada perusahaan pertambangan emas. Investor mengharapkan harga saham perusahaan pertambangan emas naik karena harga emas naik. Namun, dua peristiwa ini tidak selalu kongruen.

Investor dapat menentukan keberhasilan saham dengan memeriksa biaya biaya produksi emas versus harga emas. Jika harga emas adalah US$700 per ons dan biaya untuk memproduksi emas adalah US$300, maka profit margin tambang emas adalah US$400.

Jika harga emas meningkat 10 persen, akan ada peningkatan laba tambang emas itu sekitar 20 persen. Sebaliknya, penurunan harga juga akan menghasilkan penurunan 20 persen. Karena itu, beberapa perusahaan pertambangan emas melindungi investasi mereka dengan lindung nilai harga emas 18 bulan ke depan. Di Indonesia, salah satu emiten di tambang emas adalah PT Aneka Tambang Tbk.

5. ETF emasExchange Traded Fund (ETF) merupakan reksa dana yang diperdagangkan di bursa efek. Anda bisa melakukan transaksi ini dengan reksa dana yang berbasis emas. Sayangnya investasi ETF di Indonesia belum berjalan baik.

6. Emas berjangka Emas berjangka merupakan cara lain berinvestasi emas tanpa memiliki fisik emas. Jual beli emas membutuhkan kontrak dengan jangka tertentu. Harganya juga dinyatakan dalam kontrak. Jika harga emas pada tanggal kontrak lebih tinggi dari harga emas saat kontrak dibuat, maka investor akan menghasilkan keuntungan. Namun, jika harga lebih rendah, investor akan rugi.

Berinvestasi dalam emas berjangka mungkin merupakan investasi yang berisiko, karena investor harus memprediksi gerak harga emas ke depan.

7. Perhiasan dan koin emasKoin emas, terutama yang langka, sangat bernilai dalam investasi. Ini bukan hanya karena nilai emasnya tetapi juga karena nilai kelangkaan. Sedangkan perhiasan emas adalah cara umum investasi di logam ini. Perhiasan emas bisa Anda pilih sekaligus sebagai investasi dan gaya hidup.

Sayangnya keuntungan investasi ini sangat sedikit. Sebab ketika Anda membeli perhiasan, uang yang Anda bayarkan terdiri untuk harga emasnya, ongkos pembuatan, desain, dan merk. Sedangkan bila dijual, Anda hanya mendapatkan nilai emasnya saja. (hs)
• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar